Hallo Mbak Diana.
Saya merasa termasuk orang yang sangat boros. Setiap saya memiliki uang, saya selalu membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak begitu penting.
Alhasil, ketika duit ludes saya pun kebingungan mencari tempat ngutang.Terbukti mbak, sekarang total utang saya sudah nominal Rp4 juta di beberapa teman saya.
Saya adalah seorang mahasiswa semester V Ekonomi yang hanya mengandalkan uang dari orang tua. Bagaimana saya seharusnya bersikap kalau sudah begini mbak?
Adi Mulyadi
Sumbawa Besar
NTB
Jawaban :
Salam kenal Mas Adi,
Semoga dalam keadaan sehat,
Menjadi boros memang akan menyulitkan keadaan finansial. Saya yakin Mas Adi sudah mengalami hal-hal yang menyulitkan karena hal tersebut. Beruntung Mas Adi sudah paham dengan situasi ini, sehingga setidaknya jika Mas Adi ingin memperbaiki kondisi finansial dan mengatasi masalah boros ini, Mas Adi siap untuk menjalani “diet” keuangan .
Boros bisa terjadi karena memang kita tidak dapat menahan keinginan untuk membelanjakan uang demi hal-hal yang kurang penting. Padahal, masih banyak kebutuhan yang lebih penting yang akan terabaikan jika kita tidak pandai-pandai menahan nafsu belanja. Mungkin saja hal ini terjadi karena memang Mas Adi tidak mempunyai gambaran lengkap untuk kebutuhan selama satu bulan. Oleh karena itu buatlah proyeksi anggaran selama satu bulan dan buatlah pemisahan dana untuk kebutuhan tersebut.
Jika satu bulan terlampau panjang, Mas Adi bisa memulai dengan kebutuhan per minggu, jadi dana dari orang tua setelah disisihkan untuk membayar berbagai kewajiban pokok bulanan, maka sisanya bisa mas Adi bagi dalam 4 (empat) amplop yang hanya bisa dibuka sesuai tanggal yang telah ditentukan.
Usahakan dana dalam amplop mingguan tidak tersabotase untuk kebutuhan lain sebelum waktunya, jika terpaksa maka konsekuensinya Mas Adi harus siap untuk mengurangi kebutuhan di minggu selanjutnya.
Selain itu, sebaiknya Mas Adi juga menghindari tempat-tempat yang bisa membuat Mas Adi hilang kendali, misalnya terlalu banyak kunjungan ke mal,ngopi di warung kopi high class, travelling ke tempat yang mungkin Mas Adi belum anggarkan dll.
Evaluasi terhadap anggaran juga disarankan, dan merubah kebiasaan yang memerlukan biaya tinggi perlu diperiksa apakah suatu kegiatan memerlukan biaya bisa diturunkan kelasnya, dijarangkan ataupun dihilangkan.
Misalnya biaya pulsa yang tinggi apakah bisa dihindari dengan bertemu langsung ataupun memanfaatkan jalur komunikasi via email atau yang lainnya. Menjadi anggota perpustakaan atau misalnya tidak harus menggunakan branded item untuk penampilan sehari-hari.
Usahakan Mas Adi mengembangkan kebiasaan menabung terlebih dahulu sebelum mewujudkan keinginan, sehingga Mas Adi bisa melatih diri untuk menahan godaan dan bersabar sampai kemampuan finansial sudah mumpuni untuk membeli sesuatu.
Untuk utang yang sudah terlanjur ada, maka hal ini tetap menjadi tanggung jawab Mas Adi. Buatlah surat pernyataan bahwa Mas Adi akan membayar sesuai kemampuan dengan cara mencicil dan selalu menepati pembayaran cicilan tiap bulan. Saya yakin berangsur-angsur maka masalah keuangan Mas Adi akan bisa terselesaikan dengan baik.
Selamat berlatih dan salam funancialisme!
Diana Sandjaja, CFP.
MRE Financial & Business Advisory
Mitra Rencana Edukasi, PT I Jl Musi No.33 Cideng Gambir Jakarta Pusat 10150
Sumber: http://economy.okezone.com
Home"Saya Hidup Boros & Hobi Utang, Solusinya?"
Posting Komentar