Saya lagi bingung. Belakangan ini banyak sekali tawaran kartu kredit yang menarik di pusat-pusat perbelanjaan. Bahkan menawarkan cicilan hingga 0 persen.
Saya akui, keuangan saya terbatas tapi ingin mendapatkan barang yang harganya di luar kemampuan. Di sisi lain, saya awam dalam hal kredit-mengkredit.
Bagaimana cara mensiasati semua ini? Tolong beri penjelasan kepada mengenai pembayaran dengan cara tunai dan mencicil.
Terima kasih
Ibu Atiek
Ciledug, Jakarta.
Jawaban
Kepada Ibu Atiek,
Zaman sekarang orang makin dimanja untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Mulai dari motor, handphone, barang elektronik hingga barang kebutuhan rumah tangga dapat diperoleh tanpa perlu menunggu hingga uangnya terkumpul. Lagi-lagi tinggal menggesek kartu kredit maka semua keinginan segera akan terkabul.
Bank penerbit kartu kredit melihat fenomena ini tidak tinggal diam dan berlomba-lomba membuat program-program menarik yang mendorong orang menjadi semakin konsumtif. Pernahkah Anda membaca iklan "Nikmati penawaran cicilan 0 persen selama 6 bulan dengan cicilan lebih ringan (berlaku hingga hingga tanggal tertentu)" ?
Siapa yang tidak tergiur dengan iklan semacam itu? Bayangkan, hanya dengan membayar cicilan pertama, Anda sudah dapat menenteng pulang barang yang diidam-idamkan. Bebas bunga lagi! Namun apakah hal itu benar?
Sekali lagi, sebagai pemakai kartu kredit hendaklah selalu berpikir cerdas dan cermat dalam menanggapi promosi diatas. Haruslah dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk memanfaatkannya, lakukanlah evaluasi sebagai berikut:
1. Perlu atau cuma pingin?
Tanyakan kembali ke diri sendiri apakah memang barang ini benar-benar perlu? Tuliskan diatas kertas alasan-alasannya. Apakah ada kebutuhan yang tidak terpenuhi jika tidak memiliki barang tersebut? Apakah ini hanya sekedar untuk memuaskan keinginan hati saja? Atau barang tersebut malah bisa dijadikan sebagai modal usaha?
2. Kondisi cashflow keuangan
Faktor ini adalah kunci terpenting sebelum memutuskan untuk membeli barang atau tidak. Dengan cash atau cicilan tanpa bunga, semua tergantung dari kemampuan kantong. Keuntungan membeli dengan cicilan, jumlah tagihan yang tertera tidak sebesar harga barang yang dibeli. Hal ini sangat membantu bagi yang memiliki cash pas-pasan, sehingga tidak mengganggu kebutuhan yang lain.
3. Survei harga
Kelilinglah dulu ke semua toko di berbagai tempat untuk mendapatkan patokan harga termurah. Jika barang elektronik misalnya, selain cek harga di pusat penjualan di mal-mal dan hypermarket, lakukan juga ditempat lain seperti di Glodok atau Mangga Dua. Bahkan tak ketinggalan penawaran langsung dari si penerbit kartu kredit. (hampir tiap bulan kita menerimanya bersamaan dengan tagihan kartu kreditnya, bukan ?!).
Jadi untuk menilai mana yang lebih baik membeli dengan cash atau cicilan, ada baiknya Anda melakukan pengecekan seperti ini:
a. Jika uang cukup, kebutuhan mendesak apalagi produktif, belilah dari toko yang menjual barang termurah dengan cash.
b. Jika uang tidak cukup, kebutuhan mendesak dan produktif, belilah dari toko yang menjual barang termurah yang menyediakan fasilitas cicilan dengan bunga 0 persen.
c. Jika uang cukup, kebutuhan tidak mendesak apalagi perlu, batalkan keinginan membeli.
d. Jika uang tidak cukup, kebutuhan tidak mendesak apalagi perlu, lupakan saja karena apabila dibeli sama dengan menyia-nyiakan uang Anda sendiri.
Berdasarkan pengalaman, biasanya barang elektronik termurah bisa Anda dapatkan di pusat penjualan elektronik seperti Glodok/Mangga Dua. Namun kekurangannya, kebanyakan toko disana tidak menyediakan fasilitas cicilan bunga 0 persen alias harus membayar cash. Kalaupun ada yang bisa menerima pembayaran lewat kartu kredit, biasanya dikenakan extra charge sebesar 3 persen.
Jadi jika ada penawaran membeli dengan cicilan bunga 0 persen dengan harga yang masih lebih tinggi dari toko-toko yang menjual cash, kita dapat menganggap perbedaan itu sebenarnya sama dengan bunga yang harus kita bayar. Penawaran terbaik adalah jika kita dapat membeli barang dengan cicilan bunga 0 persen dengan harga yang sama di toko yang menjual dengan harga tunai.
Sekali lagi, bijaksanalah dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan dalam berbelanja. Karena ujung-ujungnya hanya ada satu pihak yang "diuntungkan", si Penjual atau si Pembeli? Selalu mendapatkan penawaran terbaik menjadi prioritas utama dalam berbelanja.
Beli tunai atau cicil, jangan lupa haruslah sesuai kemampuan keuangan Anda dan pastikan seluruh tagihan kartu kredit Anda dapat terlunasi penuh pada waktunya.
Salam Cerdas!
Manuel Pakpahan
KeluargaCerdas123.com
(rhs)Saya akui, keuangan saya terbatas tapi ingin mendapatkan barang yang harganya di luar kemampuan. Di sisi lain, saya awam dalam hal kredit-mengkredit.
Bagaimana cara mensiasati semua ini? Tolong beri penjelasan kepada mengenai pembayaran dengan cara tunai dan mencicil.
Terima kasih
Ibu Atiek
Ciledug, Jakarta.
Jawaban
Kepada Ibu Atiek,
Zaman sekarang orang makin dimanja untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Mulai dari motor, handphone, barang elektronik hingga barang kebutuhan rumah tangga dapat diperoleh tanpa perlu menunggu hingga uangnya terkumpul. Lagi-lagi tinggal menggesek kartu kredit maka semua keinginan segera akan terkabul.
Bank penerbit kartu kredit melihat fenomena ini tidak tinggal diam dan berlomba-lomba membuat program-program menarik yang mendorong orang menjadi semakin konsumtif. Pernahkah Anda membaca iklan "Nikmati penawaran cicilan 0 persen selama 6 bulan dengan cicilan lebih ringan (berlaku hingga hingga tanggal tertentu)" ?
Siapa yang tidak tergiur dengan iklan semacam itu? Bayangkan, hanya dengan membayar cicilan pertama, Anda sudah dapat menenteng pulang barang yang diidam-idamkan. Bebas bunga lagi! Namun apakah hal itu benar?
Sekali lagi, sebagai pemakai kartu kredit hendaklah selalu berpikir cerdas dan cermat dalam menanggapi promosi diatas. Haruslah dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk memanfaatkannya, lakukanlah evaluasi sebagai berikut:
1. Perlu atau cuma pingin?
Tanyakan kembali ke diri sendiri apakah memang barang ini benar-benar perlu? Tuliskan diatas kertas alasan-alasannya. Apakah ada kebutuhan yang tidak terpenuhi jika tidak memiliki barang tersebut? Apakah ini hanya sekedar untuk memuaskan keinginan hati saja? Atau barang tersebut malah bisa dijadikan sebagai modal usaha?
2. Kondisi cashflow keuangan
Faktor ini adalah kunci terpenting sebelum memutuskan untuk membeli barang atau tidak. Dengan cash atau cicilan tanpa bunga, semua tergantung dari kemampuan kantong. Keuntungan membeli dengan cicilan, jumlah tagihan yang tertera tidak sebesar harga barang yang dibeli. Hal ini sangat membantu bagi yang memiliki cash pas-pasan, sehingga tidak mengganggu kebutuhan yang lain.
3. Survei harga
Kelilinglah dulu ke semua toko di berbagai tempat untuk mendapatkan patokan harga termurah. Jika barang elektronik misalnya, selain cek harga di pusat penjualan di mal-mal dan hypermarket, lakukan juga ditempat lain seperti di Glodok atau Mangga Dua. Bahkan tak ketinggalan penawaran langsung dari si penerbit kartu kredit. (hampir tiap bulan kita menerimanya bersamaan dengan tagihan kartu kreditnya, bukan ?!).
Jadi untuk menilai mana yang lebih baik membeli dengan cash atau cicilan, ada baiknya Anda melakukan pengecekan seperti ini:
a. Jika uang cukup, kebutuhan mendesak apalagi produktif, belilah dari toko yang menjual barang termurah dengan cash.
b. Jika uang tidak cukup, kebutuhan mendesak dan produktif, belilah dari toko yang menjual barang termurah yang menyediakan fasilitas cicilan dengan bunga 0 persen.
c. Jika uang cukup, kebutuhan tidak mendesak apalagi perlu, batalkan keinginan membeli.
d. Jika uang tidak cukup, kebutuhan tidak mendesak apalagi perlu, lupakan saja karena apabila dibeli sama dengan menyia-nyiakan uang Anda sendiri.
Berdasarkan pengalaman, biasanya barang elektronik termurah bisa Anda dapatkan di pusat penjualan elektronik seperti Glodok/Mangga Dua. Namun kekurangannya, kebanyakan toko disana tidak menyediakan fasilitas cicilan bunga 0 persen alias harus membayar cash. Kalaupun ada yang bisa menerima pembayaran lewat kartu kredit, biasanya dikenakan extra charge sebesar 3 persen.
Jadi jika ada penawaran membeli dengan cicilan bunga 0 persen dengan harga yang masih lebih tinggi dari toko-toko yang menjual cash, kita dapat menganggap perbedaan itu sebenarnya sama dengan bunga yang harus kita bayar. Penawaran terbaik adalah jika kita dapat membeli barang dengan cicilan bunga 0 persen dengan harga yang sama di toko yang menjual dengan harga tunai.
Sekali lagi, bijaksanalah dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan dalam berbelanja. Karena ujung-ujungnya hanya ada satu pihak yang "diuntungkan", si Penjual atau si Pembeli? Selalu mendapatkan penawaran terbaik menjadi prioritas utama dalam berbelanja.
Beli tunai atau cicil, jangan lupa haruslah sesuai kemampuan keuangan Anda dan pastikan seluruh tagihan kartu kredit Anda dapat terlunasi penuh pada waktunya.
Salam Cerdas!
Manuel Pakpahan
KeluargaCerdas123.com
Sumber: www.okezone.com
Posting Komentar