Omzet Ratusan Juta, Meski Tanpa Toko
Senin, 03 November 20140 komentar
Banyak orang bingung mencari dan memilih lokasi untuk menjalankan bisnisnya. Banyak juga di antaranya tidak jadi menjalankan bisnis hanya karena merasa tidak mendapatkan lokasi bisnis yang strategis. Padahal sebuah bisnis tidak harus dijalankan di lokasi strategis. Hal itulah yang sudah dilakukan oleh Country Boots. Meski tak punya toko, tapi usahanya melaju kencang.
Menurut Setya Prasetya (24), General Manager Country Boots, usaha ini dijalankan hanya melalui jaringan reseller, baik secara offline maupun online. Ide usaha sepatu boots ini berawal dari kegemaran Penyu mengenakan dan mengoleksi sepatu boots. Setelah mengoleksi beberapa produk sepatu boots brand luar negeri, Penyu ingin membuat usaha sendiri. Ide itu muncul pada 2007, tapi ia tak bisa langsung mewujudkannya, karena kurangnya modal.
Penyu lantas bertemu dengan orang yang bisa menyuntikkan modal untuk usaha. Setelah berdiskusi tentang seluk beluk usaha sepatu dan prospek ke depan, akhirnya pemodal tersebut menyuntikkan dana dan menyerahkan seluk beluk produksi, promosi dan distribusi kepada Penyu. Pada 2011 akhirnya Penyu bisa memulai usaha sepatu boots hasil desain sendiri. Jumlah produksi awal sangat terbatas, karena modal awalnya memang tidak besar.
Brand sepatu yang terispirasi dari film-film koboi—identik dengan musik country—yang sering dia tonton ini ternyata menanjak dengan cepat. Menurut Penyu, ada tiga hal yang membuat brand sepatu Country Boots cepat dikenal orang. Pertama modelnya up to date dan cocok buat anak muda. Kedua, harganya sangat bersahabat yaitu sekitar Rp200 ribu-Rp300 ribu. Ketiga, para reseller bekerja all out untuk menjual produk sepatunya.
Loyalitas para reseller ini memang jadi senjata ampuh bagi Country Boots. Faktor utama loyalitas reseller adalah perlakuan yang adil dari Penyu terhadap para reseller. Country Boots hanya menjual produknya melalui para reseller agar mereka leluasa memasarkan produknya dan tidak bertarung dengan Country Boots sendiri. Alasan inilah mengapa dia memilih tidak membuka toko. Bahkan dia tidak membuat official web maupun akun Twitter.
Kepercayaan dan cara kerja yang fair inilah yang membuat para reseller menjadi loyal dan penjualannya meningkat cukup pesat. Dalam sebulan penjualan Country Boots yang sebagian besar dilakukan reseller mencapai 3.500-4.000 unit. Bahkan di saat penjualan “sepi” pun Country Boots bisa menjual 2.000 pasang sepatu. Reseller jadi kunci pencapaian ini. “Kami memang ingin membantu teman-temannya menjadi reseller online dan mendapat uang tambahan dengan menjual Country Boots,” kata Penyu.
Dengan penjualan sepatu yang mencapai ribuan dalam sebulan, omzet Country Boots bisa mencapai Rp400 juta-Rp630 juta. (SM)
Sumber: http://myoyeah.com
Label:
Belajar Bisnis,
Kisah Inspiratif
Posting Komentar